Jakarta, 3/5/2018
- Cerita dapat menginsiprasi manusia dan mengubah dunia. Tetapi, banyak
cerita penting yang tidak sempat menyentuh hidup orang banyak karena tidak
terhubung pada platform yang tepat.
Tribeca Film Institute, suatu institusi film utama
Amerika yang didirikan aktor Hollywood Robert De Niro, menciptakan program
IF/Then untuk mendukung para pembuat film dokumenter pendek sehingga karya
mereka dapat dinikmati penonton seluruh dunia. Bekraf bekerja sama dengan
In-Docs dan Tribeca Film Institute membawa program ini ke Indonesia, untuk
mendukung film dokumenter lokal dan Asia Tenggara mendapatkan mentorship, pendanaan dan distribusi
global.
17 film dokumenter pendek dari 5 negara Asia Tenggara;
termasuk 9 dari Indonesia; telah terpilih untuk mengikuti Story Development
Workshop dari program IF/Then di Asia Tenggara. Pada tanggal 4-6 Mei 2018
mereka akan mendapatkan pelatihan dari mentor-mentor internasional di Jakarta
dan berkompetisi untuk maju ke babak final di Bali, di mana mereka akan
bersaing mendapatkan pendanaan dan dukungan distribusi internasional. Dari 17
proyek film yang masuk babak semi finalis, 7-10 film akan meneruskan proses
pengembangan cerita dan mengikuti workshop tambahan di Bali pada tanggal 2-5
Agustus 2018. Di akhir program IF/then, 4 film dari Asia Tenggara akan memenangkan
hibah dana sebesar masing-masing Rp 100 juta rupiah. Selain 4 pemenang hibah
dana, 1 film akan memenangkan hibah produksi dari Al Jazeera yang juga berarti
kesempatan ditayangkan di channel Al Jazeera. Kelima pemenang program ini juga
akan mendapat dukungan mentorship dan
distribusi dari Tribeca. Film-film pemenang akan dipromosikan ke partner-partner
distribusi Tribeca Film Institute, seperti POV, The Guardian, The New York
Times, Netflix, ITVS, iTunes, Vimeo dan banyak lagi yang lain.
Proyek-proyek film dokumenter IF/Then mengangkat berbagai
kisah yang mengajak kita menjadi masyarakat yang lebih berwawasan, peduli,
punya nurani. Dengan dukungan program IF/Then, para pembuat film yang ingin
cerita-cerita ini mendapat perhatian lebih akan mampu bercerita dengan lebih
menarik. Mereka akan mendapatkan pendanaan untuk merealisasikan cerita mereka
dengan kualitas internasional, dan akan terhubung dengan platform-platform distribusi dari seluruh dunia yang merupakan
mitra Tribeca Film Institute. Di Indonesia, In-Docs akan menjadi katalis
distribusi dalam negeri, sehingga cerita-cerita ini mendapat penonton yang luas
di Indonesia.
Direktur IF/Then dari Tribeca Film Institute Mridu
Chandra menyatakan bahwa keinginan Tribeca bekerja sama para penggerak ekonomi
kreatif di Indonesia ini dilandasi rasa hormat yang mendalam atas melimpahnya kisah-kisah
menyentuh yang belum terceritakan dari kawasan ini. “Program IF/Then di luar Amerika
baru ada di dua kawasan, yaitu Eropa Timur dan Asia Tenggara. Ini merupakan
bukti bahwa ada kebutuhan kolektif dan kapasitas kawasan untuk menciptakan dan
mempromosikan cerita-ceritanya,” kata Mridu Chandra.
Bekraf sebagai penggerak ekonomi kreatif Indonesia
menjadi tuan rumah program ini karena IF/Then sesuai dengan misi Bekraf untuk
memberdayakan pelaku ekonomi kreatif di Indonesia. “IF/Then adalah platform
unik yang memadukan mentorship,
pendanaan, dan distribusi untuk film dokumenter pendek. Misi mereka amat
sejalan dengan harapan Bekraf mendukung karya-karya pembuat film Indonesia
mencapai distribusi global,” papar Triawan Munaf, Ketua Bekraf.
“Film-film dokumenter IF/Then akan mendapat dukungan
dana, dan selama 1 tahun dipromosikan oleh Tribeca agar dapat terdistribusikan
di festival, televisi, sinema, dan platform-platform
digital mitra Tribeca. Selain itu, satu film akan diproduksi dan didistribusikan
oleh Al-Jazeera. Ini adalah kesempatan yang amat langka bagi film-film dari
Asia Tenggara,” tambah Amelia Hapsari, Direktur Program In-Docs, yang
memfasiltasi kehadiran program IF/Then di Indonesia.
Senior editor Al Jazeera Aloke Devichand juga
menyampaikan, “Komitmen Al Jazeera adalah memberi suara bagi mereka yang
suaranya tidak banyak disuarakan. Karena itu program ini amat sesuai dengan
misi kami.”
Latar
Belakang
Film dokumenter pendek merupakan format yang sangat berpotensi. Dengan
maraknya platform digital, format ini memiliki potensi distribusi yang lebih
luas daripada film panjang yang lebih mengandalkan sinema. Format ini juga sangat
cocok untuk talenta-talenta muda dalam mengasah kemampuan mereka sambil
mengetes penerimaan pasar untuk karya-karya mereka. Sayangnya, film dokumenter
pendek jarang mendatangkan penghasilan yang berkelanjutan, karena kebanyakan
platform hanya memberi sedikit insentif finansial bagi pembuat konten dalam
format ini, bahkan kadang tidak menyediakan imbalan apapun. Karena itu, banyak
talenta yang akhirnya tidak meneruskan karirnya, dan cerita-cerita yang penting
untuk dibagi menjadi tidak terceritakan.
Tantangan inilah yang berusaha diatasi dengan dicetuskannya program IF/Then
oleh Tribeca Film Institute. Program IF/Then mengkurasi proyek-proyek film
berdasarkan kualitas pembuatnya, urgensi isunya, dan kemampuannya untuk
menyentuh penonton yang beragam dari seluruh dunia. Untuk distribusi pemenang
program IF/Then, Tribeca mengutamakan platform yang berbayar, sehingga pembuat
film dapat memperoleh pemasukan yang bisa diinvestasikan ke film mereka
berikutnya. Melalui program ini, para pembuat film dapat melihat bagaimana
strategi distribusi dibuat, bagaimana menegosiasikan hak mereka, dan bagaimana
merawat hubungan dengan para pembuat keputusan di industri film.
Selain program IF/Then, Tribeca Film Institute juga menginisiasi Tribeca
International Film Festival yang sedang berlangsung di New York, berbagai macam
pendanaan film, workshop, dan banyak aktivitas yang mendorong terciptanya
film-film penggerak perubahan di Amerika Serikat.
Al Jazeera sebagai jaringan berita dan dokumenter internasional menyambut baik program IF/Then Asia Tenggara. Al Jazeera bermitra dengan program ini untuk memproduksi salah satu dokumenter terpilih untuk masuk ke channel-nya yang berjangkauan seluruh dunia. British Council juga memberikan dukungan kepada satu filmmaker terpilih IF/Then dari Indonesia untuk menghadiri Sheffield Doc Fest, festival film dokumenter terbesar di Inggris.
In-Docs adalah organisasi nirlaba
yang berkomitmen membangun ekosistem film dokumenter yang membuat cerita-cerita
inspiratif dapat menciptakan dampak di masyarakat. Di tahun 2017, In-Docs
menyelenggarakan program Good Pitch yang menghubungkan empat film dokumenter
terbaik Asia Tenggara dengan mitra-mitra strategis yang dapat membantu
film-film tersebut mencapai dampak. In-Docs juga merupakan partner Bekraf dalam
menyelenggarakan Docs By The Sea, yang juga akan terselenggara tahun ini di
Bali. Docs By The Sea menghubungkan 30 film dokumenter Asia Tenggara dengan
para pemangku kepentingan terpenting di industri dokumenter internasional.
Salah satu kemitraan strategis yang tercipta oleh program Docs By The Sea
adalah hadirnya program IF/Then di Asia Tenggara.
Proses
Program IF/Then terbuka untuk umum
dan berhasil meraih 110 pendaftar dari seluruh Asia Tenggara. 17 proyek film
dokumenter pendek dari 5 negara Asia Tenggara terpilih menjadi semi finalis,
termasuk 9 proyek dari Indonesia. Para semifinalis akan mendapat mentorship di
bidang story development selama 3 hari di Jakarta, dari tanggal 4-6 Mei 2018.
Lima orang mentor internasional dari Amerika, Inggris, dan Korea Selatan akan
mendampingi para semifinalis mempertajam cerita dan menemukan angle serta alur
yang paling menarik.
Di akhir workshop ini, dari 17 peserta akan dipilih 7-10 project proposal sebagai finalis. Para
finalis ini akan diundang untuk mengikuti workshop lanjutan dan
mempresentasikan progress karya
mereka di acara Docs By The Sea pada Agustus 2018. IF/Then akan memilih 4 project yang akan diberikan dukungan
pendanaan dan 1 project akan dipilih
oleh Al Jazeera. Sementara bagi project
lainnya masih bisa mendapat kesempatan untuk memperoleh dukungan pada saat
bertemu dengan para penyandang dana dan distributor yang diundang pada saat
DocS By The Sea.
Contact Person:
Amin Shabana
Publicist
081382969602
Email:
aminshabana78@gmail.com