163/Sipers/RO.II/HM.04/10/2018
Medan, 23/10/2018 – Dalam upaya mendorong start-up Indonesia menghadapi revolusi
industri 4.0, Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Bekraf) meluncurkan
program BE-X yakni program akselerasi start-up
yang fokus terhadap pembentukan founder dan
team founder yang siap
berteknopreneur. Peluncuran program dilaksanakan oleh Deputi Riset Edukasi dan
Pengembangan Bekraf pada 19-20 Oktober 2018 lalu di Jakarta. Meskipun bersifat
perdana, BE-X akan melakukan seleksi untuk memilih 10 start-up yang berpotensi besar di masa depan.
Berdasarkan riset yang dikeluarkan Bekraf, PDB Ekonomi
Kreatif Indonesia tumbuh 4,95% tahun 2016 senilai Rp 922,59 miliar. Sehingga
memberikan kontribusi sebesar 7,44% terhadap total perekonomian nasional.
Sementara dari angka tersebut, kontribusi beberapa subsector juga mengalami
peningkatan. Subsektor arsitektur menyumbang
2,34%,, aplikasi dan game developer
1,86% dan desain produk 0,22%. Data riset 2015 juga menemukan bahwa penggunaan
teknologi informasi pada industri ekonomi kreatif mengalami peningkatan.
Sebesar 64,24% usaha Ekonomi Kreatif menggunakan komputer atau device. Sedangkan usaha Ekonomi Kreatif yang
menggunakan internet (network)
sebanyak 68,83%. Pertumbuhan PDB Ekonomi Kreatif Indonesia pada tahun 2016 ini
lebih tinggi dibanding negara ASEAN lainnya, seperti Singapura 5,70% dan
Filipina 4,92%.
Tidak heran dengan perkembangan positif ini, turut merangsang pertumbuhan start-up digital di Indonesia. Terlepas dari potensi yang ada,
sektor Ekonomi Kreatif tanah air juga menghadapi berbagai kendala. Setidaknya
terdapat 13 kendala yang berhasil teridentifikasi dari hasil temuan riset yang
dilakukan tahun 2015. Beberapa kendala mendasar yang harus dihadapi yaitu
37,40% kendala pada riset dan pengembangan dan 31,56% kendala edukasi. Kedua
kendala ini juga yang coba dijawab oleh Bekraf melalui program BE-X, demi
ekosistem start-up digital lebih baik
ke depan.
“Untuk mempersiapkan start-up
Indonesia siap bersaing secara global,
tidak hanya infrastruktur dan pengetahuan mengenai start-up saja yang diperlukan, akan tetapi juga membutuhkan adanya
faktor “X” yaitu extra, excellent dan collaboration. Factor X inilah yang
coba kami bangun dan tingkatkan di start-up
Indonesia“ujar Kasubdit Edukasi Ekonomi Kreatif Bekraf, Toar Mangaribi saat
kegiatan sosialisasi BE-X medan di Grand Dhika Setiabudi Hotel, Medan (23/10).
Toar menambahkan perlunya faxtor X ini dalam berteknopreneur
agar founder dan team founder memiliki mental yang ekstra dalam menghadapi
persaingan, excellent dalam ide dan
mampu berkolaborasi dalam tim sehingga bisnis yang dijalankan tidak hanya bisa
berkelanjutan tetapi juga bisa berkembang semakin besar.
Program BE-X ini nantinya akan dilaksanakan dalam tiga
tahapan, yaitu: Rekrutmen, Pelaksanaan Akselerasi dan Demo Day. Dalam tahap rekrutmen, Bekraf akan melakukan beberapa
tahapan seleksi yaitu pengajuan proposal secara online, kurasi proposal, proses penilaian dan pitching. Pada tahapan akselerasi, peserta yang lolos seleksi akan
mendapatkan pelatihan dan pengembangan terkait marketing dan channeling
product serta marketing activities dari
mentor handal. Di tahapan akhir, Demo
Day, peserta yang sudah mendapat pembekalan akan melakukan demonstrasi start-up di hadapan venture capital dan stakeholder
terkait. Nantinya peserta yang lolos seleksi akan mendapat kesempatan untuk
menghadiri capacity building dan memperoleh akses ke incubator, investor dan government
network.
Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan, Abdur Rohim Boy
Berawi mengatakan bahwa apa yang dilakukan Bekraf dengan meluncurkan program
ini merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah terhadap pertumbuhan start-up Indonesia untuk dapat berkembang
di pasar yang lebih luas. Melalui program ini, diharapkan akan bermunculan start-up baru yang mendorong pertumbuhan
ekosistem start up Indonesia dan start up Indonesia yang sudah ada bisa
semakin besar dan menjadi the next
unicorn.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai program BE-X dan turut
mengambil bagian dalam program ini, calon peserta sudah bisa mengakses dan
mengajukan proposal BE-X sejak hari ini, Jumat, 19 Oktober 2018 melalui link Be-x.bekraf.go.id.
Setelah Jakarta dan Medan, sosialisasi BE-X selanjutnya akan dilaksanakan di
beberapa kota lainnya yaitu Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar.
Tentang
Bekraf
Badan Ekonomi Kreatif
(Bekraf) adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertanggung jawab di
bidang ekonomi kreatif. Saat ini, Kepala Bekraf dijabat oleh Triawan Munaf.
Bekraf mempunyai tugas
membantu Presiden RI dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan
sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan game developer, arsitektur, desain
interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik,
penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio.
Kontak Media:
Mariaman Purba
Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik Bekraf
T: +62 813 1750 6456 / +62 813 1148 7057
Email: mariaman.purba@bekraf.go.id
Website: http://www.bekraf.go.id/
/
Rangga: (+62 856-4984-9996)