Jakarta, 29/6/2018 – Deputi
Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) berkolaborasi dengan Deputi
Pemasaran pada rangkaian acara Demoday Food Startup Indonesia (FSI)
2018. Demoday FSI adalah kegiatan yang
digelar Bekraf untuk menghubungkan pengusaha rintisan (startup) kuliner Indonesia dengan sumber permodalan sekaligus
memberikan capacity building.
Sinergi kedeputian Bekraf
ini terwujud pada Kreatifood Expo. 95
startup kuliner terpilih ini
berkesempatan memperlihatkan produk mereka pada ekosistem kuliner Indonesia
pada 27 s.d 29 Juli 2018 di Ciputra World Surabaya.
Direktur Pengembangan
Pemasaran Dalam Negeri, Sappe Sirait mengungkapkan, “Kami mencari akses pasar,
mempertemukan produk yang dihasilkan pelaku ekonomi kreatif ke konsumen. 2018 pertama
kali berkolaborasi penuh dengan Deputi Akses Permodalan. Kami mencoba
mempertemukan mereka dengan distributor dan berbagai kegiatan yang intinya
produk mereka bisa diserap di masyarakat.”
95 startup kuliner yang terpilih tahun ini lebih beragam mewakili
kuliner Indonesia. Tercatat beberapa nama daerah yang belum ada pada FSI tahun
sebelumnya, seperti Banyuwangi, Bintan, Bukittinggi, Gowa, dan Papua.
Deputi Akses Permodalan
Bekraf, Fadjar Hutomo menuturkan, “Pertama saya senang FSI 2018 karena
pesertanya mulai banyak dari kota-kota selain di Jawa. Beberapa konsep bisnis juga
sudah mengurus social impact,
kearifan lokal bahan-bahan lokal, yang saya lihat sangat baik. Saya berharap mereka
dapatkan banyak hal inspirasi selama FSI.”
Bekraf mengundang 30 mentor
untuk memberikan mentoring dengan
mempertajam pitch deck, paparan
bisnis mereka, guna menarik minat investor. Mentor yang sudah berpengalaman di
ekosistem kuliner juga memberikan arahan, kritik, dan saran untuk produk
kuliner 95 startup ini.
Investor yang diundang
Bekraf berasal dari pelaku bisnis kuliner, Venture
Capital, dan korporasi. Sejumlah investor yang hadir pada demoday juga sekaligus sebagai mentor. Diharapkan
peserta FSI mampu menjaring investor untuk mendukung perkembangan bisnis
kuliner mereka saat pitching maupun
saat rangkaian kegiatan FSI 2018 ini berlangsung.
Proses Kurasi
Deputi Akses Permodalan
Bekraf, Fadjar Hutomo menjelaskan proses kurasi hingga terpilih 95 startup kuliner. Kriteria yang dinilai
antara lain ide yang menyelesaikan permasalahan dari validasi market serta startup yang membangun bisnis kuliner.
“Ide bukan hanya baru tetapi
juga seberapa besar problem yang
ingin diselesaikan dari market validasi, seberapa besar ide usaha yang
ditawarkan yang ketemu dengan sebesar-besarnya market dari bisnisnya sendiri. Yang
kedua people behind the business yang
akan tampak saat mentoring,” tutur Fadjar.
Perwakilan Food Lab Indonesia, Bonnie Susilo
menambahkan, startup terpilih
tersebut sudah mempunyai traction, sales
record, dan data jumlah pelanggan. “Pengumpulan pitchdeck untuk membaca garis besar produk, rekam jejak bisnis yang
dianalisa lewat founder, growth,
rekam bisnis, rancangan investasi, dan kami memposisikan sebagai investor
apakah tertarik mendanai startup
tersebut. Kami berharap yang kita bawa adalah hasil terbaik untuk kami bawa ke
sumber permodalan,” ucap Bonnie.
Bekraf menggelar FSI
2018 sebagai upaya mendukung perkembangan ekosistem kuliner Indonesia,
mengingat sub sektor kuliner yang berkontribusi terbesar pada PDB ekonomi
kreatif sebesar 41,6%. Para alumni FSI juga diharapkan mampu menyebarkan
kegairahan FSI di berbagai daerah di Indonesia. (mm)