Bali, 6/11/2018 – Sekitar pukul 10
pagi, para tamu undangan dan peserta acara World Conference on Creative Economy
(WCCE) sudah mulai memenuhi ruangan Nusa Dua 1, 2, dan 3 di Bali Nusa Dua
Convention Center. Di ruangan tersebut, berlangsung sebuah diskusi menarik
dengan judul Friends of Creative Economy
(FCE). FCE resmi dibuka dengan Opening Remarks oleh Febrian A.
Ruddyard selaku Director General for
Multilateral Cooperation, Minister of Foreign Affairs. Selain Febrian,
hadir pula Wakil Kepala Bekraf, Ricky J. Pesik, yang menyampaikan sebuah Keynote Address.
Dalam sambutannya, Ricky J. Pesik
mengatakan bahwa ekonomi kreatif memiliki kekuatan untuk membawa perubahan
positif pada masyarakat dunia. “The power
of creative economy lies on its inclusiveness. It knows no borders, no gender,
no age, no capital or education barrier. It lies solely on the creativity of
the human mind and its ability to invent new ideas. Creative economy, therefore,
is accessible to all.” ujar Ricky.
Inclusiveness adalah kekuatan utama
ekonomi kreatif yang dibahas bersama-sama oleh para peserta FCE. FCE sendiri
adalah sebuah wadah diskusi untuk para pelaku ekonomi kreatif dan Pentaheliks
dari Ekonomi Kreatif yaitu akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah hingga
media. Rencananya, FCE akan menggabungkan berbagai pemikiran para peserta untuk
dijadikan sebuah deklarasi berjudul “Deklarasi Bali” yang akan diusulkan ke
sidang umum PBB di tahun depan. Hal tersebut membuat acara ini sebagai titik
awal perubahan ke arah yang lebih positif dalam perkembangan ekonomi kreatif
dunia.
“As
among the most dynamic economic sectors, creative economy has proven to provide
significant contributions to a state’s revenue, jobs creation, and wealth
distribution. Due to its growing importance, creative economy has become
engines of growth in many countries.” - Endah Wahyu Sulistianti
“Creative
economy provides more than just economic opportunities. It can serve as a
bridge of communication, understanding and trust between countries and cultures
in a world which looks increasingly fragmented.”- Ricky J. Pesik
WCCE merupakan konferensi tentang ekonomi kreatif pertama
di dunia. Acara yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada
6-8 November ini mengusung tema Inclusively Creative dengan mengangkat lima isu
utama, yakni kohesi sosial, regulasi, pemasaran, ekosistem, dan pembiayaan
industri kreatif. Kegiatan tersebut diikuti perwakilan lebih dari 30 negara dan 1.500 peserta. WCCE juga akan merumuskan Deklarasi Bali yang nantinya
diusulkan ke Sidang Umum PBB di tahun depan. Hal ini diharapkan semakin
menguatkan ekosistem dan mendukung perkembangan ekonomi kreatif dunia yang
telah memasuki era 4.0. (Jannisha)
- Tugas Kepala dan Wakil Kepala
- Tugas Sekretariat Utama
- Deputi Riset, Edukasi , dan Pengembangan
- Deputi Akses Permodalan
- Deputi Infrastruktur
- Deputi Pemasaran
- Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi
- Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah
- Aplikasi dan Pengembang Permainan
- Arsitektur
- Desain Interior
- Desain Komunikasi Visual
- Desain Produk
- Fashion
- Film, Animasi, dan Video
- Fotografi
- Kriya
- Kuliner
- Musik
- Penerbitan
- Periklanan
- Seni Pertunjukan
- Seni Rupa
- Televisi dan Radio