Lampung, 12/10/2017 – 100
pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kreatif di Lampung menghadiri Asistensi
Pembuatan Laporan Keuangan bagi UKM Kreatif di Aston Lampung City Hotel hari
ini (12/10). Praktisi Keuangan, Hari Soul Putra, dan Trainer Aplikasi Akuntansi UKM, Khusnaini, melatih 100 pelaku UKM
Kreatif ini perencanaan keuangan, pembuatan laporan keuangan, dan penggunaan
aplikasi akuntansi UKM.
Kasubbag TU Direktorat Akses
Perbankan Bekraf, Eka Pan Lestari, mewakili panitia melaporkan bahwa 100 pelaku
UKM Kreatif berasal dari 16 sub sektor ekonomi kreatif (ekraf). “Diharapkan
pelaku ekraf punya catatan keuangan. Dengan memiliki laporan keuangan, mereka
bisa meningkatkan akses untuk mendapatkan pembiayaan perbankan,” ucapnya.
Kepala Dinas Koperasi dan
UKM Provinsi Lampung, Satria Alam, mengungkapkan pemerintah provinsi (Pemprov)
Lampung menyambut baik dan mengapresiasi acara Bekraf di Lampung ini. Satria
menjelaskan beberapa hal yang sudah dilaksanakan Pemprov Lampung untuk UKM,
antara lain perlindungan dan pemberdayaan UKM, kegiatan yang digelar untuk
memberikan ruang ekspresi bagi UKM, dan perusahaan penjamin kredit daerah di Lampung.
Kasubdit Perbankan Konvensional
Bekraf, Dedy Andriansyah, mengucapkan terimakasih telah diterima dengan baik di
Lampung. Dedy menjelaskan Bekraf sebagai lembaga pemerintah yang mendorong
kebijakan dan regulasi yang lebih mudah pada permodalan pelaku ekraf.
“Bekraf lebih mendorong
nilai tambah yang dihasilkan dari pelaku ekraf. Tujuan 2017 ini, menjadikan
ekraf sebagai penunjang sumbangan baru dalam pembangunan di Indonesia,” ungkap
Dedy.
Bekraf memberikan pelatihan
aplikasi akuntansi UKM yang bisa didownload
dengan mudah dan dapat digunakan secara online
maupun offline. “Kami memberikan
pelatihan dengan smartphone yang
mudah dipahami dan dimengerti,” tambah Dedy.
Trainer
aplikasi akuntansi UKM, Khusnaini, mengungkapkan masyarakat saat ini tidak bisa
lepas dari smartphone. Ia sangat
antusias bersinergi dengan Bekraf dalam pemanfaatan smartphone untuk membuat laporan keuangan.
“Harus kompak. Bekraf punya resource apa, perbankan apa, kampus
punya apa, pemda juga punya fasilitasi UKMnya. Bahasanya (aplikasi akuntansi
UKM) umum, laporan keuangan dengan background
akuntansi,” kata Khusnaini.
Aplikasi ini memudahkan
pelaku UKM kreatif mengontrol keuangan mereka. Aplikasi ini juga bisa synchronize dengan google drive yang memungkinkan back
up dokumen laporan keuangan yang sudah dibuat.
Praktisi keuangan, Hari Soul
Putra, memberikan saran memulai usaha, yaitu dengan mempertimbangkan market
hasil produksi. Cara bangkit dari mati suri usaha menurut Hari yaitu dengan
menjadi bagian dari komunitas positif.
“Saya sarankan marketing
dulu, jual ke orang lain, dan belajar dengan ahlinya untuk mengetahui pasarnya.
Cara bangkit dari mati suri yaitu masuk komunitas positif,” jawab Hari pada
pelaku UKM Kreatif yang bertanya.
Perwakilan perbankan
yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI) hadir menjelaskan pembiayaan BRI
khususnya Kredit Usaha rakyat (KUR), persyaratan dan cara mengaksesnya. (mm)