Jakarta, (23/10/18) – Kontribusi ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) semakin meningkat. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf saat menyampaikan paparan dalam jumpa pers Laporan 4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla bertema “Membangun Manusia Indonesia Menuju Negara Maju” yang diselenggarakan oleh Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Aula Gedung III Sekretariat Negara pada Selasa, (23/10/2018).
“Dari segi nilai, Produk Domestik Bruto Ekonomi Kreatif pada tahun 2016 sudah mencapai 922,59 triliun dan diproyeksikan telah melampaui 1.000 triliun pada 2017 dan meningkat mendekati 1.102 triliun pada 2018,” ujar Triawan.
Lebih jauh Triawan menyampaikan, ekonomi kreatif semakin diminati dan memiliki potensi yang cukup menjanjikan. Pada 2016, kontribusi Ekonomi Kreatif terhadap perekonomian nasional sebesar 7,44% dan diproyeksikan akan terus mengalami pertumbuhan. Tiga subsektor ekonomi kreatif dengan pendapatan tertinggi tahun 2016 yaitu, Kuliner (41,69%), Fesyen (18,15%), dan Kriya (15,70%). Sementara subsektor dengan pertumbuhan tertinggi tahun 2016 adalah TV & Radio (10,33%), Film-Animasi & Video (10,09%), serta Seni Pertunjukan (9,54%). Dengan total jumlah usaha yang bergerak di sektor ekraf 2016 sebesar Rp8.203.826,00.
Untuk nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia pada 2016 mencapai US$20 miliar atau sebesar 13,77% dari total ekspor Indonesia pada 2016. Mengalami peningkatan sebesar 3,23% dari tahun 2015 dimana nilai ekspor ekonomi kreatif sebesar US$19,3 miliar. Serta, tiga subsektor penyumbang ekspor tertinggi adalah Fesyen, Kriya, dan Kuliner.
Triawan mengatakan, bahwa ekonomi kreatif adalah model ekonomi baru yang berdasarkan pikiran dan gagasan yang akan menjadi tulang punggung Indonesia di kemudian hari. “Indonesia dengan keragaman dan warisan budaya yang demikian kental, kita ingin menjadi leader di dunia minimal dalam merumuskan kesepahaman antara negara – negara,” oleh karena itu lanjut Triawan, dalam waktu dekat pada 6 – 8 November 2018, Bekraf akan mengadakan sebuah konferensi ekonomi kreatif dunia yang pertama dan terbesar yang berlokasi di Bali, yaitu World Conference on Creative Economy (WCCE).
“Melalui WCCE, Bekraf ingin menyampaikan bahwa ekonomi kreatif berhak untuk asemua orang, tidak terbatas pada usia, kelas sosial, negara, suku, agama, dan lain-lain. Kita ingin menjadi leader di dunia minimal merumuskan kesepahaman tentang ekonomi kreatif,” jelas Triawan.
Turut hadir dalam kesempatan ini Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono. (Kris)
- Tugas Kepala dan Wakil Kepala
- Tugas Sekretariat Utama
- Deputi Pemasaran
- Aplikasi dan Pengembang Permainan
- Arsitektur
- Desain Interior
- Desain Komunikasi Visual
- Desain Produk
- Fashion
- Film, Animasi, dan Video
- Fotografi
- Kriya
- Kuliner
- Musik
- Penerbitan
- Periklanan
- Press Conference dan Sosialisasi BE-X Jakarta
- Seni Pertunjukan
- Seni Rupa
- Televisi dan Radio